LEBARAN IN YOGYAKARTA SHORT TRIP #1
by
DAMAR GUMILAR
- Juni 28, 2017
Assalaamu'alaikum!
Mudik merupakan salah satu tradisi yang hanya ada saat lebaran saja. Berkunjung ke rumah nenek, saudara-saudara, kemudian saling memaafkan dan ngobrol-ngobrol dengan saudara yang lama tak jumpa.
Sebelumnya, saya sempat berpikir bahwa saya tidak bisa mudik lebaran karena kesibukan saya di kepaniteraan dokter muda bagian obsgyn. Jadi, saat hari raya Idul Fitri tidak ada libur. Tapi, ada pengumuman dari pihak Puskesmas yang menyatakan bahwa tanggal 25 - 26 Juni 2017 libur. Walaupun hanya saat tanggal merah aja, tapi menurutku lumayan banget 2 hari untuk mudik ke Yogyakarta, tempat tinggal nenekku.
Nah, awalnya aku juga berpikir tidak bisa mudik ke Yogyakarta karena kehabisan tiket karena pengumumannya itu sekitar H-3 lebaran jadi saya khawatir kalau tiket tanggal 24 Juni telah habis. Alhamdulillah, ternyata ada tiketnya loh. Akhirnya, saya memesan tiket kereta api Bima kelas Eksekutif jam 17.00 yang harganya IDR 360000 dan hanya tersisa 3 kursi kereta api Bima kelas Eksekutif dari semua tiket kereta Surabaya Gubeng-Yogyakarta hari itu. Saya juga memesan tiket pulangnya pada tanggal 26 Juni 2017, dan saya memesan tiket kereta api Sancaka Lebaran (tambahan) kelas Eksekutif jam 17.50 dari Yogyakarta-Surabaya Gubeng harganya IDR 240000.
Oke, langsung saja ya. Saya berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya pukul 17.00 tepat dan sampai di Stasiun Tugu Yogyakarta sekitar pukul 21.50. Sepanjang perjalanan, saya hanya chatting lewat LINE dengan Naufal Noping (literally sama dia doang!), terua yaa nonton YouTube, dengerin musik, intinya cuma mainan hape aja deh. Kebetulan banget hari itu adalah buka puasa terakhir, jadi saya memesan nasi goreng di restorasi kereta api untuk berbuka puasa. Dari stasiun Tugu pukul 21.50, saya melanjutkan ke daerah Stasiun Lempuyangan menuju rumah nenek saya yang letaknya di depan stasiun tersebut menggunakan ojek. Setelah sampai di sana, saya disambut Bapak, ibu, dan beberapa Om dan Tante yang belum tidur. Kemudian saya langsung menunaikan Salat Maghrib dan Isya lalu tidur karena capek banget rasanya.
Keesokan harinya, hari yang dinanti-nantikan telah tiba. Setelah selama sebulan berpuasa Ramadhan, kini tiba saatnya pada hari kemenangan. Setelah bangun tidur dan menunaikan Salat Subuh, saya bergegas untuk mandi karena kalau telat mandi, pasti telat juga untuk melaksanakan Salat Ied karena rebutan 3 kamar mandi untuk anggota keluarga yang banyak banget. Salah satu sunnahnya sebelum Salat Ied adalah makan dulu, nah makanan yang disantap adalah langsung makan Ketupat, Opor Ayam, dan Sambal Goreng Daging dan Kulit Sapi, hehehe. Kalau berlebaran di Yogyakarta, menu favoritku yaa Sambal Goreng Daging dan Kulit Sapi ini karena emang saya suka rambak sih , hehehe.
Kemudian, tepat mulai 6.50 pagi, mulai deh Salat Ied-nya sekaligus dilanjutkan dengan ceramah. Salat Ied dilaksanakan di lapangan rampal TNI AD yang letaknya dekat banget dari rumah nenek, sehingga hanya perlu berjalan kaki saja untuk mencapai ke lapangan itu. Kami salat Ied bermandikan cahay yang lama kelamaan mulai terik, namun angin saat itu sangat sejuk jadi rasanya "teduh" sekali.
Setelah menunaikan Salat Ied, kemudian sungkeman dengan nenek serta semua keluarga besar, dilanjutkan dengan foto keluarga, dan makan-makan "bagian kedua". Setelah itu, kami mampir ke rumah saudaraku di Yogyakarta juga. Berikut ini beberapa galeri foto keluarga besarku kemarin.
Kemudian, tepat mulai 6.50 pagi, mulai deh Salat Ied-nya sekaligus dilanjutkan dengan ceramah. Salat Ied dilaksanakan di lapangan rampal TNI AD yang letaknya dekat banget dari rumah nenek, sehingga hanya perlu berjalan kaki saja untuk mencapai ke lapangan itu. Kami salat Ied bermandikan cahay yang lama kelamaan mulai terik, namun angin saat itu sangat sejuk jadi rasanya "teduh" sekali.
Off-White Hine Shirtdress : Cotton Ink ; Soft Cream Palasso Pants : Giyomi |
Setelah menunaikan Salat Ied, kemudian sungkeman dengan nenek serta semua keluarga besar, dilanjutkan dengan foto keluarga, dan makan-makan "bagian kedua". Setelah itu, kami mampir ke rumah saudaraku di Yogyakarta juga. Berikut ini beberapa galeri foto keluarga besarku kemarin.
Keluarga kecilku beserta nenekku (minum kakakku karena baru punya dedek bayi yang usianya baru 10 hari) |
Nenekku beserta putra-putri kandungnya |
Foto resmi (tapi blur, hahaha) |
Jangan lupa selfie dong! |
RUSUH!!!! HAHAHAHA |
Sebagai penutup Lebaran hari pertama, saya diajak oleh sepupu-sepupu saya untuk jalan-jalan kuliner di Yogyakarta sekitar pukul 7 malam. Hal ini emang rutin dilakukan oleh para cucu-cucu nenekku setiap lebaran atau setiap kali kumpul bersama. Kebetulan tahun ini semuanya ingin makan Gelato di Tempo Gelato yang berlokasi di Jalan Prawirotaman I, Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta.
Di sana suasananya rame banget orang-orang yang ingin makan es krim tapi kadar susunya lebih banyak itu. Di saat sepupuku memesan ukuran small (2 rasa) tanpa malu saya memesan ukuran medium (3 rasa). Porsinya benar-benar gede banget menurutku. Tapi, karena rasanya enak banget, saya bertekad menghabiskan semuanya. Oh ya, saya memesan rasa matcha tea, mint chocolate, dan spicy chocolate.
Alhamdulillah, semangkuk es krim yang saya pesan telah habis. Sepupu-sepupu tercengang melihat saya mampu menghabiskan es krim sebanyak itu dengan waktu yang sangat cepat. "Mas Damar luar biasa!", kata salah satu sepupuku. Tapi percayalah, berat badanku langsung naik! Hahaha. Setelah itu, kami meneruskan jalan-jalan ke Tugu Yogyakarta untuk menikmati suasana malam di sana sambil menikmati semangkuk ronde yang hangat di salah satu pedagang ronde seharga 7ribu rupiah.
Waktu menunjukkan pukul 22.00, perut sudah kenyang dan badan sudah mulai lelah, mata sudah rasanya berat dan ingin segera tidur. Akhirnya, kami kembali ke rumah nenek dan beristirahat agar tetap fit melanjutkan perjalanan esok hari yang akan saya tulis di bagian berikutnya.
Selamat berlebaran, kawan!
Wassalaamu'alaikum!
Di sana suasananya rame banget orang-orang yang ingin makan es krim tapi kadar susunya lebih banyak itu. Di saat sepupuku memesan ukuran small (2 rasa) tanpa malu saya memesan ukuran medium (3 rasa). Porsinya benar-benar gede banget menurutku. Tapi, karena rasanya enak banget, saya bertekad menghabiskan semuanya. Oh ya, saya memesan rasa matcha tea, mint chocolate, dan spicy chocolate.
Alhamdulillah, semangkuk es krim yang saya pesan telah habis. Sepupu-sepupu tercengang melihat saya mampu menghabiskan es krim sebanyak itu dengan waktu yang sangat cepat. "Mas Damar luar biasa!", kata salah satu sepupuku. Tapi percayalah, berat badanku langsung naik! Hahaha. Setelah itu, kami meneruskan jalan-jalan ke Tugu Yogyakarta untuk menikmati suasana malam di sana sambil menikmati semangkuk ronde yang hangat di salah satu pedagang ronde seharga 7ribu rupiah.
Waktu menunjukkan pukul 22.00, perut sudah kenyang dan badan sudah mulai lelah, mata sudah rasanya berat dan ingin segera tidur. Akhirnya, kami kembali ke rumah nenek dan beristirahat agar tetap fit melanjutkan perjalanan esok hari yang akan saya tulis di bagian berikutnya.
Selamat berlebaran, kawan!
Wassalaamu'alaikum!