MADIUN STORY : WEEK #2
by
DAMAR GUMILAR
- April 08, 2017
Assalaamu'alaikum!
Saya akan melanjutkan perjalanan kepaniteraan Dokter Muda bagian Ilmu Bedah di RSUD dr.Soedono, Madiun. Minggu kedua ini benar-benar "istimewa", hehehe. Mau tau kenapa? Ikutin ceritanya yaaa!
Saya akan melanjutkan perjalanan kepaniteraan Dokter Muda bagian Ilmu Bedah di RSUD dr.Soedono, Madiun. Minggu kedua ini benar-benar "istimewa", hehehe. Mau tau kenapa? Ikutin ceritanya yaaa!
MINGGU, 2 APRIL 2017
Alhamdulillah banget, Bapak dan Ibu dari Lumajang mampir ke Madiun. Tapi, kedua orang tuaku sudah melakukan perjalanan beberapa hari sebelumnya. Berawal dari menjenguk kakakku di Semarang, lalu mengunjungi kosku di Madiun, kemudian menuju tempat saudaraku di Kediri dan Blitar.
Kembali ke cerita orang tuaku mampir ke Madiun, diawali dengan sarapan pecel di warung pecel sederhana dekat kosku. Rasanya enak banget, harganya ANAK KOS BANGET! Nasi pecel + tempe menjes goreng + telur dadar + tes manis hangat 8 REBU DOANG MASA???? Yang jelas, TOP MARKOTOP BANGET! Setelah menikmati nasi pecel yang enak banget itu, perjalanan dilanjutkan dengan belanja di AlfaMidi doang untuk belanja keperluan yang kurang seperti gantungan baju tambahan, sabun mandi, dan body lotion, hehehe. Hingga akhirnya jam 9 pagi orang tuaku harus pergi untuk mampir ke rumah saudaraku.
Siang harinya, akhirnya saya dan teman-teman ngemall di PLAZA MADIUN, meskipun cuma makan doang, gak pergi-pergi belanja (padahal udah kebelet banget pengen belanja, wkwkwk). Makan siangku adalah nasi bakar + sate lilit dan minumnya beli jus mangga. Jus mangganya ini unik banget karena ada potongan aneka buah seperti buah naga, apel, melon, dan semangka. Rasanya juga segar dan pastinya sehat!
SENIN-SELASA, 3-4 APRIL 2017
Hari Senin, seperti hari-hari biasanya di rumah sakit, memeriksa pasien, mengikuti dokter bedah di poli atau ruang operasi bedah sentral, makan-tidur-makan-tidur. Tapi, badan udah mulai gak fit, udah mulai lemas, gak tau kenapa. Namun, aku bawa senang-senang aja, dan banyakin istirahat pasti bisa sembuh.
RABU, 5 APRIL 2017
Badanku makin lama makin gak jelas, makin lemes, gak fokus, gak konsentrasi....
Malam harinya, kami makan di CAFE OM BRENG. Untuk interior dan aku makan apa di sana, bisa lihat foto-foto berikut ini yaa, hehehe. (Nah, setelah itu badan udah mulai melemah pemirsaaaaahhh..)
KAMIS, 6 APRIL 2017
Mulai pukul 00.00 persis, saya terbangun gara-gara mulai perut mules, kemudian saya DIARE HEBAT! Setelah kira-kira 15 menit, saya membersihkan diri, kemudian lanjut tidur lagi. Jam 01.00, balik lagi ke kamar mandi untuk panggilan alam itu. Jam 02.00, Jam 03.00, Jam 04.00, sampai akhirnya jam 05.00 masih terus-terusan diare setiap jamnya. Karena sudah gak kuat, akhirnya teman-teman mengantarkan ke IGD rumah sakit lalu diberi obat. Temanku menyarankan saya lebih baik saya tidak masuk aja karena saya diare hebat otomatis kehilangan banyak cairan dan elektrolit, apalagi selama diare pagi itu belum minum obat apa-apa. Jadilah saya sendirian di kamar kos.
Gak ngerasa sendirian banget sih karena masih bisa nonton tv, telepon ibu buat curhat yang telah terjadi padaku tentang diareku ini. Saya berusaha untuk tidur agar kembali fit, namun nyatanya syaa GAK BISA TIDUR! Kemudian, saya alihkan dengan salat Dhuha, mengaji, lalu blogging menulis beberapa artikel yang harus diselesaikan minggu ini (termasuk cerita ini, hehe).
Habis itu lanjut dengan tidurrrrrrrrrrr. Harus istirahat cyiiinnnn!
JUMAT, 7 APRIL 2017
Alhamdulillah, sekarang udah mendingan nih diarenya. Tapi masih harus minum obat sih dan harus menjaga makan, jangan makan sembarang tempat, hindari makan sayur dan buah terlebih dahulu karena dapat menyebabkan gerakan peristaltik usus bekerja lebih kuat sedangkan usus harus 'istirahat' terlebih dahulu.
Nah, malam harinya, saya kebagian jadwal jaga nih. Jaga malam ini cukup menyedihkan sih, karena dalam satu malam itu ada 3 pasien meninggal dunia saat menjalani perawatan di IGD, pasien yang meninggal itu adalah bayi baru lahir yang tak bisa bernapas spontan, bayi berusia 5 bulan yang aku lupa sih awal sakitnya kenapa lalu akhirnya berhenti napas, dan yang terakhir ibu-ibu yang ternyata memiliki riwayat perdarahan otak yang ketika datang ke IGD sudah dalam keadaan henti napas dan henti jantung.
Hal ini benar-benar mengingatkan saya akan arti kematian dan kehilangan. Namanya kematian memang gak ada yang tahu, namun siapkah kalian untuk menghadapi kematian? Sudah siapkan bekal akhirat kita nanti?
Kalau masalah kehilangan, saya baru saja "kehilangan" sahabat saya yang pergi menjauhi saya karena kecewa terhadap saya. Kalau menurut saya, kehilangan yang seperti itu tak sebanding bila dengan kehilangan orang yang kita sayangi seperti keluarga, terutama orang tua kita. Jadi, buat kalian yang masih memiliki ayah dan ibu, sayangilah mereka.
SABTU, 8 APRIL 2017
Kali ini saya benar-benar kecapekan banget gara-gara jaga malam kemarin. Masa' aku baru tidur jam 2 pagi, bangun tidur jam 9! Tapi sudah salat Subuh pas jam salat subuh.
Sekitar jam 12 siang, kami mendapat bimbingan dari dokter bedah, maksudnya lagi kuliah, tapi kuliahnya di kafe OM BRENG. Kami belajar santai-santai aja sih, membahas masalah kegawatdaruratan orthopaedi sampai jam 2 siang.
Mohon maaf nih kalau bahasa penulisannya agak acak-acakan dan singkat banget ceritanya karena seminggu ini benar-benar tumbang cuy! Buat kalian para pembaca, jaga selalu kesehatanmu yaa, iklim dan cuaca lagi gak bersahabat banget Brooo!!
Wassalaamu'alaikum!
Habis itu lanjut dengan tidurrrrrrrrrrr. Harus istirahat cyiiinnnn!
JUMAT, 7 APRIL 2017
Alhamdulillah, sekarang udah mendingan nih diarenya. Tapi masih harus minum obat sih dan harus menjaga makan, jangan makan sembarang tempat, hindari makan sayur dan buah terlebih dahulu karena dapat menyebabkan gerakan peristaltik usus bekerja lebih kuat sedangkan usus harus 'istirahat' terlebih dahulu.
Nah, malam harinya, saya kebagian jadwal jaga nih. Jaga malam ini cukup menyedihkan sih, karena dalam satu malam itu ada 3 pasien meninggal dunia saat menjalani perawatan di IGD, pasien yang meninggal itu adalah bayi baru lahir yang tak bisa bernapas spontan, bayi berusia 5 bulan yang aku lupa sih awal sakitnya kenapa lalu akhirnya berhenti napas, dan yang terakhir ibu-ibu yang ternyata memiliki riwayat perdarahan otak yang ketika datang ke IGD sudah dalam keadaan henti napas dan henti jantung.
Hal ini benar-benar mengingatkan saya akan arti kematian dan kehilangan. Namanya kematian memang gak ada yang tahu, namun siapkah kalian untuk menghadapi kematian? Sudah siapkan bekal akhirat kita nanti?
Kalau masalah kehilangan, saya baru saja "kehilangan" sahabat saya yang pergi menjauhi saya karena kecewa terhadap saya. Kalau menurut saya, kehilangan yang seperti itu tak sebanding bila dengan kehilangan orang yang kita sayangi seperti keluarga, terutama orang tua kita. Jadi, buat kalian yang masih memiliki ayah dan ibu, sayangilah mereka.
SABTU, 8 APRIL 2017
Kali ini saya benar-benar kecapekan banget gara-gara jaga malam kemarin. Masa' aku baru tidur jam 2 pagi, bangun tidur jam 9! Tapi sudah salat Subuh pas jam salat subuh.
Sekitar jam 12 siang, kami mendapat bimbingan dari dokter bedah, maksudnya lagi kuliah, tapi kuliahnya di kafe OM BRENG. Kami belajar santai-santai aja sih, membahas masalah kegawatdaruratan orthopaedi sampai jam 2 siang.
Mohon maaf nih kalau bahasa penulisannya agak acak-acakan dan singkat banget ceritanya karena seminggu ini benar-benar tumbang cuy! Buat kalian para pembaca, jaga selalu kesehatanmu yaa, iklim dan cuaca lagi gak bersahabat banget Brooo!!
Baca juga : MADIUN STORY : WEEK #1