DAMAR GUMILAR

Haloo! Apa kabar semua yang mampir blog saya? Saya harap semua dalam keadaan sehat selalu dan selalu mendapat karunia dan dilindungi Tuhan Yang Maha Esa. Hmmm, sepertinya saya sudah lamaaaaaaaaa banget nggak nulis dan bercerita di blog ini. Kapan-kapan saya akan tulis alasan saya jarang ngeblog, yang jelas, saya sudah kangen banget dengan menulis di blog ini.

Untuk mengobati rasa kangen saya untuk menulis di blog, kebetulan saya ingin bercerita tentang pengalaman saya nonton film di bioskop terbaru di Lumajang! Ya, Alhamdulillah, kota kampung halamanku akhirnya memiliki bioskop LAGI setelah beberapa tahun lamanya bioskop yang lama ditutup. Saya ingat banget terakhir kali menonton bioskop di Lumajang pada saat menonton Laskar Pelangi! Wah, sudah berjuta tahun yang lalu tuh! Tapi, akhirnya ada investor yang "meremajakan" bioskop di Lumajang bernama MOPIC Cinema. Sepertinya MOPIC Cinema ini asli Lumajang karena kalau melihat akun instagram-nya merk bioskop ini pertama kali muncul di Lumajang. By the way, MOPIC Cinema ini baru diresmikan tanggal 17 Agustus kemarin.

Lokasi bioskop ini di daerah Plaza Lumajang, persis dengan tempat bioskop yang dulu. Yang saya tahu memang tempat itu yaaaa bioskop, bahkan tempat itu dijadikan bioskop sudah lamaaaaa banget dari jaman Bapak dan Ibu saya. Temboknya berwarna biru yang sepertinya ciri khas MOPIC Cinema ini. Terdapat lahan parkir motor di depan gedung bioskop. Ketika masuk ke gedung bioskop dengan menaiki tangga, bisa langsung membeli tiket di loket di sebelah kiri. Harga tiketnya bisa dibilang 'standar' untuk daerah Lumajang, harga hari Senin-Jumat IDR 25k dan Sabtu-Minggu IDR 30k.

FYI aja nih, sebenarnya saya ke bioskop 2 kali, pada tanggal 18 Agustus, dan 21 Agustus. Nah, pada tanggal 18 Agustus kemarin saya dan teman saya, Rhosa dan Sarah menonton BUMI MANUSIA. Tanggal 21 Agustus saya menonton film MAKMUM, dan saya menonton sendirian. Sebenarnya sih demi foto-foto konten postingan blog ini, kalo kemarin saya cuma sempat foto beberapa spot saja. Pada tanggal 18 Agustus banyak sekali pengunjung yang datang menonton, maklum hari itu hari kedua pembukaan bioskop. Sedangkan tanggal 21 Agustus saya datang lagi, lumayan sepi sih karena saya nonton pas siang hari jam 12 siang. Kalau ditanya pelayanannya gimana, overall sangat memuaskan, petugas sangat ramah melayani penonton.

Bioskopnya hanya ada 2 studio dan diantara 2 studio itu terdapat toilet. Sebelum menonton, kamu bisa beli popcorn atau berbagai cemilan dan minuman di concessions (semacam toko makanannya, ngerti lah yaa maksudnya). Terdapat juga musholla kecil di sisi kanan dan terdapat tempat wudhu.

Nah, bagian dalam bioskopnya sama seperti bioskop pada umumnya, banyak deretan kursi berwarna merah dan layarnya besar banget. Alhamdulillah saya memilih tempat duduk yang strategis karena posisi menontonnya pas banget, nggak bikin kepala pegal karena harus mengangkat kepala supaya bisa menonton dengan baik. Sangat nyaman! TIPS buat warga Lumajang yang ingin cari tempat duduk yabg strategis dan nyaman buat nonton, pilih kursi A,B, atau C noner 8,9,10!

Sekarang saya membahas toliet dan musholla. Toiletnya sangat bersih, tapi bisa dibilang kecil. Ada 3 kamar mandi, wastafel, dan 3 tempat kencing. Saking kecilnya, saya masuk ke salah satu kamar mandi yang pendek jadi buat yang badannya tinggi bakal susah, hehe. Nah, sekarang saya bahas mushollanya. Mushollanya bisa dibilang kecil, ukurannya sekitar 3x3 meter. Nah, pada awal saya ke sana, belum ada sajadah, mukenah, bahkan karpet saja belum ada supaya bisa salat dengan nyaman. Kemudian, kedua kali saya ke sana Alhamdulillah sudah ada mukenah dan satu sajadah. Mendingan laah daripada kemarin.

Tak lengkap rasanya kalau tidak membahas kantinnya. Penampakannya seperti di bioskop pada umumnya sih. Terdapat popcorn dan beberapa cemilan lain seperti makanan ringan, sosis, hamburger, dan sebagainya. Tak lupa juga minuman ringan. Tapi, mungkin ini masih awal pembukaan bioskop jadi menu makanannya belum lengkap, pada saat saya ke sana saya hanya membeli air mineral saja, itupun mahal banget, satu botol 8ribu! Maklum yaaa bioskop!

Sekian dulu cerita mengenai pengalaman saya menonton bioskop di MOPIC Bioskop. Saya senang banget akhirnya Lumajang mulai berkembang dengan adanya hiburan seperti bioskop. Harapanku sih semoga makin banyak investor yang membuka usahanya di Lumajang yang bisa berdampak positif tak hanya secara ekonomi tapi juga semua aspek.

Alhamdulillah, minggu lalu saya mendapat jatah libur selama 1 minggu karena memang dapat jadwal libur, hehehe. Nah, berhubung bertepatan dengan libur hari raya Imlek yang pas banget dengan long weekend, keluarga saya memutuskan untuk mampir lagi ke  Semarang untuk menengok kakak dan keponakan saya, si gemesin Ima. Kami berangkat Kamis malam setelah Bapak selesai praktek sekitar pukul 9. Biasanya, kami memilih naik kereta karena nyaman dan tidak melelahkan, namun kali ini kami memutuskan untuk naik mobil pribadi karena kalau diitung-itung lebih hemat, hehehe. Maklum, biasa naik kereta eksekutif, makanya lebih mahal.

Kami sampai di rumah kakak sekitar pukul 8 pagi dan disambut oleh kakak dan si kecil Ima. Ima terlihat senang sekali bertemu dengan Om, serta kakek neneknya. Hari Jumat kami hanya di rumah saja, tetapi Bapak melanjutkan perjalanan ke Jakarta naik pesawat karena menengok nenek saya yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit.

Berlibur di Semarang yang rutin dillakukan hampir setiap sebulan atau 2 bulan sekali rasanya tak lengkap kalau tak berwisata ke tempat menarik di Semarang. Beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi daerah Kota Lama, Masjid Kapal Nabi Nuh, dan lainnya (saking lupa karena sudah terlalu sering). Kali ini saya mengunjungi Cimory on the Valley yang ada di Semarang.  Saya sudah lama banget pengen ke sana karena kalau udah mendengar nama "Cimory", pasti yang terbayang adalah produk olahan sapi seperti susu atau sosis. Hemmm, terbayang bagaimana menikmati makanan di sana hehehe (makanan aja yang dipikirin!). Sedikit informasi mengenai tempat ini, Cimory sendiri merupakan singkatan dari Cisarua Mountain Dairy yang berdiri sejak tahun 2004. Cimory on the Valley sendiri tak hanya di Semarang, tapi juga di Puncak Bogor.

Cimory on the Valley yang saya kunjungi berada di Jalan Raya Soekarno Hatta KM 30, Jatijajar, Bergas, Semarang. Perjalanan dari rumah Kakak saya yang berada di daerah Simongan, Semarang membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Kami berangkat sekitar jam 9 dan sampai sana sekitar jam 10an. Suasananya ramai sekali karena banyak banget wisatawan apalagi saat itu bertepatan dengan long weekend. Pemandangan yang indah serta udara yang sejuk menambah semangat saya untuk memasuki kawasan ini. Kami langsung membeli tiket seharga 15ribu rupiah yang terdapat juga kupon untuk mendapatkan produk Cimory secara gratis dan diskon untuk produk Chocomory.


Begitu masuk lokasi wisata, langsung disambut dengan peternakan sapi. Sapinya lumayan banyak sih, nah sapi-sapi itu yang nantinya bakalan diolah menjadi produk susu dan daging. Selain itu, karena konsepnya seperti kebun binatang, saya juga melihat hewan-hewan lucu seperti kelinci, binatang reptil seperti iguana dan kura-kura.



 


Waktu menunjukkan pukul 11.30, perut kami sudah lapar. Akhirnya kami menuju restorannya. Kami memesan beberapa menu makanan untuk santap siang kami. Ibu saya memesan Nasi Goreng Hijau, kakak saya memesan semacam sup mie (lupa nama persisnya apa), dan saya memesan "Ring Sausage". Menu yang saya pesan ini isinya berupa sosis sapi buatan Cimory sendiri yang dibentuk seperti lingkaran dan dilengkapi dengan mix vegetables dan beberapa potong kentang serta saus barbekyu. Saya juga memesan minum Cimory yogurt blend, green juice.


Sambil menunggu pesanan datang, saya dan Kakak saya menyempatkan diri untuk berbelanja dan beli oleh-oleh berupa jajanan khas produk olahan Cimory ini. Ketika saya mengunjungi toko Chocomory, saya merasa 'kalap' karena semuanya penuh dengan olahan coklat, seperti kue coklat, coklat batang, makanan ringan berbalut coklat, huuuuuuhhhhhhhhh, siapa yang tidak tergila-gila dengan coklat (apalagi kemarin habis valentine yang serba coklat, bukan?)


Ini dia Cimory/Chocomory haul saya kemarin. Di Chocomory, hampir semuanya serba rasa matcha karena saya memang suka dengan aroma teh hijau. Tak hanya berbelanja di Chocomory, saya mendapatkan banyak sekali yogurt Cimory bonus tukar tiket tadi.

Kembali ke menu makan siang saya, tentu saja penasaran dengan rasa sosis asli buatan Cimory ini. Rasanya enak banget, bumbunya pas tidak terlalu gurih. Tekstur sosisnya juga oke banget, tidak terlalu kenyal dan benar-benar padat. Kentang dan sayurannya juga enak banget. Saya juga mencicipi nasi goreng hijau, nasi gorengnya enak banget karena selain bumbunya pas, juga tidak terlalu pedas. Minumannya juga enak banget, minuman yogurtnya tidak terlalu asam dan segar banget. Kalau harganya sendiri memang tergolong pricey karena seporsi nasi goreng hijau sendiri sekitar 43ribu, dan seporsi sosis yang saya beli sekitar 48ribu. Tapi, untuk kelezatan dan kesegaran makanannya sepadan kok.


Kemudian kami foto bersama menggunakan baju tradisional China sebagai bonus karena kami berbelanja sesuai minimum pembelian. Waktu menunjukkan pukul 12 siang, kami sudah puas mengunjungi Cimory on the Valley di Semarang. Walaupun kurang lama, setidaknya kami sudah pernah berkunjung ke sana. Lalu, kami pulang ke rumah karena Bapak saya yang sudah sampai duluan dari Jakarta menanti kami.

Tempat ini bisa saya rekomendasikan untuk berwisata sekeluarga. Selain makanannya enak dan berbelanja produk dari Cimory, anak-anak bisa diperkenalkan dengan binatang yang ada di sana.

Sekian cerita liburanku kali ini, semoga bisa menjadi inspirasi liburan kalian yang akan datang. See you on the next post!


Wassalaamu'alaikum!

HARI 1 : JUMAT, 3 NOVEMBER 2017

HARI 2 : SABTU, 4 NOVEMBER 2017

08.00 - Kami berangkat dari rumah nenek menuju nikahan sepupuku yang berada di TEGAL, Jawa Tengah. Kami berangkat ke sana bersama dengan Nenekku juga Tante dan Om-ku. Sebenarnya ini adalah pertama kalinya ke Kota Tegal, tapi sayangnya bukan untuk berwisata, melainkan untuk menghadiri resepsi pernikahan saudara sepupu, ehehehe, sedih banget sih.

11.00 - Acara resepsi pernikahan dimulai. Resepsi pernikahan sepupu saya menggunakan adat Jawa. Sebenarnya kami sampai di sana sekitar pukul 10.00, tapi kami bertemu dengan semua saudara sepupu, tante dan om yang lama tidak bertemu dan kebanyakan bertempat tinggal tinggal di daerah Jawa Tengah seperti Semarang, juga tinggal di Jakarta. Setelah mengucapkan selamat kepada kedua mempelai serta berfoto bersama, tak lupa kami menikmati hidangan yang tersedia. Hampir semua hidangan saya cicipi semua, mulai dari nasi goreng, soto kambing, sate ayam, zuppa soup, hingga es krimnya.

12.30 - Akhirnya kami pulang dengan perut kenyang dan bahagia karena bisa puas bertemu dengan semua saudara yang hadir. Kami tidak ingin pulang terlalu sore karena kasihan sama Nenek kalau beliau terlalu capek.

18.30 - Kami memutuskan untuk makan malam bersama di salah satu warung makan favorit keluarga besar di Pekalongan, yaitu Nasi Uwet H. Zarkasi. Warung makan ini terkenal banget sejak tahun 1960-an dan ternyata sudah menjadi langganan keluarga kami. Menu makanan di sini yang paling khas adalah Nasi Uwet dan Nasi Megono, tapi juga ada menu seperti Rawon dan Sate Ayam.

HARI 3 : MINGGU, 5 NOVEMBER 2017

07.00 - Kami pamitan ke Nenek, Tante, dan juga Om-ku karena kami harus ke Cirebon, Jawa Barat, untuk menghadiri nikahan putri dari teman Ibuku. Kami ke Stasiun Pekalongan dulu, lalu mencetak tiket.

08.00 - sekitar jam segitu (lupa sih persisnya berangkat jam berapa), kami pergi ke Cirebon naik kereta api eksekutif pokoknya (lupa nama keretanyaaaa).

09.30 - kami akhirnya sampai juga di Cirebon, Jawa Barat. Jujur aja ini pertama kalinya saya ke Cirebon, tapi yaaa lagi-lagi, bukan untuk liburan. Kami dijemput oleh keponakan dari teman Ibuku dan langsung menuju lokasi resepsi yaitu di rumah teman Ibuku. Mungkin ini adalah hari yang menyenangkan buat Ibuku karena berasa reuni dengan teman kuliahnya dulu, banyak sekali teman-teman masa kuliahnya Ibuku yang datang. Akhirnya, saya mendadak jadi 'fotografer' Ibu dan teman-temannya. 

Selama di sana, kami juga mencicipi makanan yang disediakan di sana. Tak seperti kalau resepsi di gedung, di sana suasana resepsinya sangat sederhana. Makanan yang disediakan seperti nasi beserta lauk pauk dan sayurnya (saya gak jadi makan nasi dan kawan-kawannya karena tak tahu lokasinya, dan ternyata lokasinya itu di dalam rumah dan ramai banget), tahu gejrot, siomay bandung, dan sate ayam buah potong, es krim, dan air mineral.

11.30 - Kami akhirnya harus pulang. Keponakan dari teman ibuku itu tetap yang mengantarkan kami ke stasiun Cirebon. Sekitar pukul 12.00, kami pulang naik kereta api eksekutif (lupa juga nama keretanyaa). Pukul 14.00, ibu pulang duluan untuk ke Pekalongan karena Ibu ingin mengunjungi nenek, sedangkan saya dan Bapak lanjut pergi ke Surabaya.

18.30 - Akhirnya saya dan Bapak sampai di Surabaya. Nah, saya dan Bapak 'berpisah' di stasiun karena Bapak harus kembali pulang ke Lumajang sedangkan saya harus stay di Surabaya karena keesokan harinya saya harus mengurus urusan administrasi kampus yang harus diselesaikan segera.

Ini dia singkat cerita perjalanan liburan saya kali ini walaupun tujuannya untuk menghadiri pesta pernikahan sih. Semoga saya bisa kembali ke Tegal dan Cirebon benar-benar untuk berlibur dan berwisata ke tempat-tempat menarik. Kalau ada rekomendasi tempat wisata di Tegal dan Cirebon, silahkan komen di kolom komentar ini yaaa, siapa tahu saya ingin mengajak kalian liburan bareng ((ngajak liburan bareng)). See you on my next post!

Wassalaamu'alaikum! 

Nah, selanjutnya, saya akan sedikit berbagi cerita tentang perjalananku di Semarang. Kalau kemarin saya sudah jalan-jalan ke Sam Poo Kong dan Lawang Sewu pada hari Rabu, saya melanjutkan jalan-jalan ke Old City 3D Trick Art Museum di kawasan Kota Lama, Semarang.

Lah, hari Kamisnya ngapain? Nggak ke mana-mana?

Yap, kalian pasti tahu bahwa hari Kamis kemarin bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-72 (yeeeaaayyyyy!!!! MERDEKA!!!!! 😄😄😄). Pada pagi harinya saya menjadi baby sitter dadakan yaitu ikut mengurus dek Ima di rumah kakakku sambil menonton upacara bendera di televisi yang disiarkan langsung dari Istana Merdeka, Jakarta. Maklum, dek Ima sedang 'drama' setelah imunisasi rutin hari Rabu malam sebelumnya di tempat praktek dokter anak di salah satu rmah sakit swasta di Semarang.

Malam harinya, kami jalan-jalan kulineran ke Rumah Makan Seafood Pak Sangklak Semarang yang merupakan salah satu warung makan seafood di Semarang yang sangat direkomendasikan penikmat kuliner Semaramg. Kebetulan saya lagi ngidam banget makan seafood. Akhirnya, agar tidak mubazir, kami memesan Kepiting masak saos tiram dan Srimping Goreng Bawang. Rasanyaaaaaaaa SUPER DUPER LAZIISSSSSS!!!!!! Rasanya puas sekali menyantap makanan laut yang benar-benar saya inginkan. Kenyang sekali perut saya, hehehe. 😄😄😄

Lalu, hari Jumatnya, saya dan Ibu saya jalan-jalan deh ke Kota Lama mengunjungi museum yang lagi hits di sana. Konsep dari museum ini hampir sama dengan 3D trick art museum yang ada di Korea. Saya dan Ibu saya motret-motret dan bergaya hingga terasa "3D trick art"-nya. Berikut adalah hasil foto dan gaya saya dan Ibuku di Old City 3D Trick Art Museum Semarang :

Tak terasa waktu menunjukkan hampir pukul 11 siang. Saya harus segera pulang karena harus segera melaksanakan Salat Jumat di masjid dekat rumah kakakku. Saya rasanya senang, puas, dan terbayarkan berlibur mengunjungi beberapa tempat wisata yang saya inginkan di Semarang.

Hari Sabtunya, saya dan Ibu saya memutuskan untuk kembali pulang ke Surabaya (tapi Ibuku kembali ke Lumajang). Di tengah-tengah perjalanan menuju Stasiun Semarang Tawang, kami mampir dulu ke Semarang Wingkorolls yang merupakan kue 'artis' kekinian dari Dewi Sandra. 

Sedikit informasi dan review tentang kue ini, konsepnya adalah roll cake yang dilapisi dengan berbagai macam pilihan rasa, bisa Teh Hijau, coklat, keju, atau hazelnut serta terdapat wingko babat di dalamnya juga. Tak lupa dilengkapi taburan sesuai dengan pilihan rasanya. Saya membeli rasa hazelnut dan keju. Tekstur dari kue ini lembut, rasanya juga enak tapi tidak terlalu manis, sehingga tidak terasa eneg.

Akhirnya, saya berangkat ke Surabaya dari Stasiun Semarang Tawang dengan kereta api Argo Bromo Anggrek jam 3 sore dan sampai stasiun pasar turi pukul 18.30. Saya dan Ibu harus berpisah di stasiun karena ibu sudah dijemput oleh supir saya untuk segera pulang ke Lumajang.

Alhamdulillah, telah selesai liburan singkat ke Semarang ini. Semoga saya bisa datang lagi ke Semarang pada waktu yang akan datang.

Wassalaamu'alaikum!

Minggu lalu, saya bersama Ibu pergi ke Semarang untuk liburan sejenak karena saya dapat jatah libur selama seminggu, lumayan dong buat short trip ke Semarang beberapa hari aja. Selain ingin jalan-jalan, memang saya lagi kangen juga sama dek Ima, hehehe. Langsung saja yuk baca cerita ini!

Awalnya pada hari Selasa (15/7) saya dan Ibu berangkat dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya, menaiki kereta api Gumarang jurusan Surabaya-Semarang Tawang pukul 15.30. Perjalanan memakan waktu sekitar 4 jam, jadi sampai Stasiun Semarang Tawang sekitar pukul 19.40. Setelah itu, saya dan Ibu langsung menuju rumah kakak saya yang berada di sekitar Bukit Wahid Regency. Di sana, kami disambut oleh dek Ima yang lagi "ngoceh" seperti senang sekali dengan kedatangan eyang dan om-nya. Karena saya lagi capek banget dan juga masih belum sehat juga dari radang tenggorokan dan kadang-kadang demam, jadi saya segera Salat Maghrib dan Isya, night skincare routine, dan langsung tidur.

Keesokan harinya, Ibu mengajak saya untuk jalan-jalan ke Sam Poo Kong. Bagi kalian warga Semarang pasti sudah tahu dong. Di sana saya menyusuri area klenteng Sam Poo Kong dan mengambil beberapa gambar dari beberapa sudut klenteng Sam Poo Kong ini. Banyak sekali orang dan anak muda yang berwisata hanya sekedar berfoto-foto ria, dan selfie sana-sini. Selain itu, di area ibadah juga terdapat beberapa masyarakat Tionghoa yang beribadah di klenteng itu. Harga tiket masuknya sekitar Rp5000,00 pada hari biasa. Lalu, saya mengambil tiket untuk masuk ketempat ibadahnya dengan harga Rp20000,00. Berikut adalah beberapa galeri yang saya ambil saat berada di klenteng Sam Poo Kong, Semarang.

Itu dia sedikit cerita dan beberapa galeri saat berlibur di Semarang. Selanjutnya, saya akan sedikit bercerita dan beberapa galeri saat saya berkunjung ke 3D Trick Art Museum di Kawasan Kota Lama, Semarang, pada blog post yang akan datang. Ditunggu ya!!!

Wassalaamu'alaikum!