MY IKM STORY #1 : BERKUNJUNG KE DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
Assalaamu'alaikum!
Seminggu belakangan ini, sekarang saya memasuki kepaniteraan dokter muda di bagian "Ilmu Kesehatan Masyarakat". Bagi kalian yang sesama dokter muda dan rekan sejawat pasti tahu hal-hal yang dilakukan saat memasuki departemen "Ilmu Kesehatan Masyarakat", seperti berkunjung ke instansi-instansi kesehatan, sampai melakukan penyuluhan di puskesmas. Setelah itu kalau mendekati waktu ujian, biasanya akan membuat laporan hasil kerja (ibaratnya) dan juga mempresentasikan hasil laporan kegiatan selama di puskesmas dihadapan penguji.
Nah, berhubung kepaniteraan "Ilmu Kesehatan Masyarakat" ini berlangsung selama 10 minggu dan pasti banyak kunjungan, penyuluhan serta berbagai kegiatan menarik selama di puskesmas, InsyaAllah saya akan berusaha untuk berbagi cerita kepada kalian semua.
Baiklah, cerita yang pertama ini, saya dan teman-teman saya berkunjung ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani 118, Surabaya, Jawa Timur. Kami bersama teman-teman berkumpul di sana sekitar pukul 07.30 pagi karena acara akan dimulai pukul 8 pagi tepat, nggak pake ngaret! (Padahal kenyataannya molor sih mulai acaranya, hehe)
Oke, ngapain aja sih selama di sana? Sebenarnya sih, di sana literally hanya KULIAH AJA,, hehe. Kuliahnya diadakan selama 2 hari. Apa aja sih kuliahnya? Saya akan ceritain secara singkat yaa.
SELASA, 22 AGUSTUS 2017,
Kuliah pertama mengenai Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, jadi materi kuliah ini berbincang mengenai 'awal mula' adanya Dinas Kesehatan Provinsi ini, kemudian membahas struktur organisasinya bagaimana beserta tugas-tugasnya ngapain aja. Selanjutnya, diisi materi lagi mengenai Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Materi ini dijelaskan apa aja sih bentuk-bentuk promosi kesehatan yang sering dilakukan dan sasaran-sasaran dan target yang ingin dicapai dari program-program yang telah dicanangkan, terutama di Provinsi Jawa Timur.
Lalu, ada juga materi mengenai Penanggulangan Masalah Gizi Kurang di Jawa Timur. Nah ternyata, masalah gizi kurang/gizi buruk masih menjadi masalah di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Beberapa daerah di Jawa Timur masih banyak yang 'bermasalah' dengan gizi buruk ini. Kasus-kasus yang berhubungan dengan gizi buruk seperti BBLR (berat bayi lahir rendah), stunting (kerdil) pada usia balita, balita gizi buruk, orang dengan status gizi rendah (underweight), balita yang mengalami obesitas, anemia pada ibu hamil, menunjukkan angka yang tinggi di beberapa daerah di provinsi Jawa Timur. Di sini juga dijelaskan upaya dan kegiatan penanggulangan masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan gizi kurang yang telah dilakukan, seperti pemberian kapsul Vitamin A, pemberian vitamin A pada ibu hamil, bantuan MP-ASI, juga pengembangan KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)
Kemudian, dilanjut lagi oleh materi Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS dan IMS (Infeksi Menular Seksual) di Jawa Timur. Tahu gak sih, bahwa saat ini Jawa Timur merupakan propinsi dengan angka kejadian HIV duduk di peringkat kedua setelah peringkat pertama diduduki oleh provinsi DKI Jakarta, sedangkan AIDS sendiri provinsi Jawa Timur menduduki peringkat pertama se-Indonesia! Miris banget, Broh! Nah, hal-hal yang dilakukan petugas kesehatan ini adalah mulai dari Pencegahan HIV-AIDS seperti sosialisasi dan penyuluhan, Percepat Deteksi Dini Penderita HIV agar bisa segera ditangani, Tata Laksana Pengobatan HIV Standar, serta Menghilangkan Stigma dan Diskriminasi. Nah, upaya yang terakhir ini harus dibantu dengan dukungan semua warga Indonesia pula karena selama ini penderita HIV ini selalu dijauhi karena stigma tertentu, terutama masalah sosial, jadi, penderita HIV-AIDS itu jangan dijauhi karena mereka juga manusia yang juga makhluk sosial, tapi jauhi VIRUSNYA!
RABU, 23 AGUSTUS 2017
Hari selanjutnya, diawali dengan kuliah mengenai Pelayanan Kesehatan, khususnya Pelayanan Kesehatan Primer (seperti Puskesmas dan juga Klinik), dan juga Pelayanan Kesehatan Rujukan (seperti Rumah Sakit dan pelayanan dokter spesialis). Di sini yang lebih ditekankan sebenarnya adalah tentang pelayanan kesehatan primer beserta program-program pelayanannya. Dilanjutkan dengan materi tentang Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan yang intinya berhubungan dengan rencana kebutuhan tenaga medis agar merata di seluruh Jawa Timur.
Lalu, disusul lagi dengan materi tentang Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin Provinsi Jawa Timur yang berfokus terhadap pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin dan pengendalian penyakit-penyakit seperti Kusta, HIV-AIDS, serta pemberantasan Pasung, serta pengembangan seperti posyandu. Kuliah selama di dinas kesehatan provinsi Jawa Timur ini diakhiri dengan materi mengenai Pembekalan PKP yang berhubungan dengan masalah farmasi seperti masalah penggunaan obat-obatan.
Alhamdulillah, itulah cerita kunjungan dan kuliah selama 2 hari di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur telah selesai. Terima kasih kepada semua pemateri, semoga ilmu-ilmu yang saya dan teman-teman dapatkan bisa berguna di masa depan, terutama ketika kami melaksanakan tugas sebagai dokter.
Wassalaamu'alaikum!
Seminggu belakangan ini, sekarang saya memasuki kepaniteraan dokter muda di bagian "Ilmu Kesehatan Masyarakat". Bagi kalian yang sesama dokter muda dan rekan sejawat pasti tahu hal-hal yang dilakukan saat memasuki departemen "Ilmu Kesehatan Masyarakat", seperti berkunjung ke instansi-instansi kesehatan, sampai melakukan penyuluhan di puskesmas. Setelah itu kalau mendekati waktu ujian, biasanya akan membuat laporan hasil kerja (ibaratnya) dan juga mempresentasikan hasil laporan kegiatan selama di puskesmas dihadapan penguji.
Nah, berhubung kepaniteraan "Ilmu Kesehatan Masyarakat" ini berlangsung selama 10 minggu dan pasti banyak kunjungan, penyuluhan serta berbagai kegiatan menarik selama di puskesmas, InsyaAllah saya akan berusaha untuk berbagi cerita kepada kalian semua.
sumber gambar : surabaya.tribunnews.com |
Baiklah, cerita yang pertama ini, saya dan teman-teman saya berkunjung ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani 118, Surabaya, Jawa Timur. Kami bersama teman-teman berkumpul di sana sekitar pukul 07.30 pagi karena acara akan dimulai pukul 8 pagi tepat, nggak pake ngaret! (Padahal kenyataannya molor sih mulai acaranya, hehe)
Oke, ngapain aja sih selama di sana? Sebenarnya sih, di sana literally hanya KULIAH AJA,, hehe. Kuliahnya diadakan selama 2 hari. Apa aja sih kuliahnya? Saya akan ceritain secara singkat yaa.
SELASA, 22 AGUSTUS 2017,
Kuliah pertama mengenai Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, jadi materi kuliah ini berbincang mengenai 'awal mula' adanya Dinas Kesehatan Provinsi ini, kemudian membahas struktur organisasinya bagaimana beserta tugas-tugasnya ngapain aja. Selanjutnya, diisi materi lagi mengenai Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Materi ini dijelaskan apa aja sih bentuk-bentuk promosi kesehatan yang sering dilakukan dan sasaran-sasaran dan target yang ingin dicapai dari program-program yang telah dicanangkan, terutama di Provinsi Jawa Timur.
Lalu, ada juga materi mengenai Penanggulangan Masalah Gizi Kurang di Jawa Timur. Nah ternyata, masalah gizi kurang/gizi buruk masih menjadi masalah di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Beberapa daerah di Jawa Timur masih banyak yang 'bermasalah' dengan gizi buruk ini. Kasus-kasus yang berhubungan dengan gizi buruk seperti BBLR (berat bayi lahir rendah), stunting (kerdil) pada usia balita, balita gizi buruk, orang dengan status gizi rendah (underweight), balita yang mengalami obesitas, anemia pada ibu hamil, menunjukkan angka yang tinggi di beberapa daerah di provinsi Jawa Timur. Di sini juga dijelaskan upaya dan kegiatan penanggulangan masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan gizi kurang yang telah dilakukan, seperti pemberian kapsul Vitamin A, pemberian vitamin A pada ibu hamil, bantuan MP-ASI, juga pengembangan KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)
Kemudian, dilanjut lagi oleh materi Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS dan IMS (Infeksi Menular Seksual) di Jawa Timur. Tahu gak sih, bahwa saat ini Jawa Timur merupakan propinsi dengan angka kejadian HIV duduk di peringkat kedua setelah peringkat pertama diduduki oleh provinsi DKI Jakarta, sedangkan AIDS sendiri provinsi Jawa Timur menduduki peringkat pertama se-Indonesia! Miris banget, Broh! Nah, hal-hal yang dilakukan petugas kesehatan ini adalah mulai dari Pencegahan HIV-AIDS seperti sosialisasi dan penyuluhan, Percepat Deteksi Dini Penderita HIV agar bisa segera ditangani, Tata Laksana Pengobatan HIV Standar, serta Menghilangkan Stigma dan Diskriminasi. Nah, upaya yang terakhir ini harus dibantu dengan dukungan semua warga Indonesia pula karena selama ini penderita HIV ini selalu dijauhi karena stigma tertentu, terutama masalah sosial, jadi, penderita HIV-AIDS itu jangan dijauhi karena mereka juga manusia yang juga makhluk sosial, tapi jauhi VIRUSNYA!
RABU, 23 AGUSTUS 2017
Hari selanjutnya, diawali dengan kuliah mengenai Pelayanan Kesehatan, khususnya Pelayanan Kesehatan Primer (seperti Puskesmas dan juga Klinik), dan juga Pelayanan Kesehatan Rujukan (seperti Rumah Sakit dan pelayanan dokter spesialis). Di sini yang lebih ditekankan sebenarnya adalah tentang pelayanan kesehatan primer beserta program-program pelayanannya. Dilanjutkan dengan materi tentang Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan yang intinya berhubungan dengan rencana kebutuhan tenaga medis agar merata di seluruh Jawa Timur.
Lalu, disusul lagi dengan materi tentang Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin Provinsi Jawa Timur yang berfokus terhadap pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin dan pengendalian penyakit-penyakit seperti Kusta, HIV-AIDS, serta pemberantasan Pasung, serta pengembangan seperti posyandu. Kuliah selama di dinas kesehatan provinsi Jawa Timur ini diakhiri dengan materi mengenai Pembekalan PKP yang berhubungan dengan masalah farmasi seperti masalah penggunaan obat-obatan.
Alhamdulillah, itulah cerita kunjungan dan kuliah selama 2 hari di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur telah selesai. Terima kasih kepada semua pemateri, semoga ilmu-ilmu yang saya dan teman-teman dapatkan bisa berguna di masa depan, terutama ketika kami melaksanakan tugas sebagai dokter.
Wassalaamu'alaikum!
2 komentar
Ooh gitu ya
BalasHapusBerarti dokter ini juga mempelajari keinstansian yaa
Iya, karena dokter itu bisa bekerja di instansi kesehatan seperti kantor-kantor yang berhubungan dengan 'ngurusi' kesehatan
Hapus