Assalaamu'alaikum!

Kita pasti tahu bahwa tren blogging sudah ada sejak awal tahun 2000-an. Dengan blogging, kita bisa menulis dan berbagi apapun lewat internet, seperti 'buku harian', hobi, musik, olahraga, review sesuatu, hingga portofolio hasil karya seperti fotografi. Mungkin saking ngetren blogging ini, bahkan pada saat saya masih duduk di bangku kelas 9 SMP blogging menjadi salah satu kompetensi pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang wajib dikuasai oleh setiap siswa.

Tren blogging terus bertahan dan berkembang hingga sekarang, bahkan banyak sekali blogger Indonesia yang beberapa namanya pasti sudah tak asing lagi, seperti Andra Alodita, Rahne Putri, Claradevi, atau Trinity (The Naked Traveler). Saya dan teman-teman saya juga banyak yang mengikuti tren blogging ini. Kini, banyak pula komunitas-komunitas blogger di Indonesia, salah satunya yang sedang saya ikuti saat ini yaitu #1Minggu1Cerita, Blogger Perempuan Network, dan lain sebagainya.

Namun, kira-kira sejak 2 tahun yang lalu mulai menjamur tren vlogging atau video blogging. Konsepnya sama dengan blogging yaitu berbagi berbagai hal, hanya saja dituangkan dalam bentuk video yang akhirnya diunggah ke YouTube. Pasti kalian sudah tak asing lagi dengan beberapa youtuber yang sangat hits di Indonesia seperti Rachel Goddard, Suhay Salim, Raditya Dika, ChandraLiow, Reza Arap, dan Edho Zell. Saking ngehitsnya, banyak selebriti Indonesia yang "merambah dunia" vlogging seperti #temantapimenikah (Ayudia Bing Slamet dan Ditto), Sule, Ernest Prakasa, sampai aktris sinetron Natasha Wilona, Amel Carla, dan Prilly Latuconsina. Beberapa teman yang saya kenal juga memulai ngevlog, salah satunya Naufal Noping dan Faiz.

Bagaimana dengan saya sendiri? Bagaimana pendapat saya mengenai blogging dan vlogging? Well, saya ingin menceritakan mengenai dua hal tersebut.

BLOGGING

Blogging adalah hal yang saya tekuni saat ini, bisa dibilang sudah menjadi hobi bagi saya. Bagi yang belum tahu kenapa saya ngeblog bisa dibaca di sini.

Selama kurang lebih 8 bulan ini saya (akhirnya) konsisten ngeblog, saya menemui beberapa sisi kelebihan dan kekurangan mengenai blogging. Kelebihan blogging yang saya rasakan adalah KITA BISA SHARING BERBAGAI HAL TANPA PENGARUH JUMLAH KARAKTER. Bisa dibilang menulis blog itu seperti menulis status di media sosial seperti Twitter dan Facebook, hanya saja bila Twitter memuat 140 karakter dan Facebook kalau sekarang sekitar 1000 karakter saja, kita bisa menulis blog sebanyak apapun yang kita mau, bahkan kita bisa membuat artikel selengkap mungkin. Kelebihan kedua yang saya rasakan adalah BISA BELAJAR FOTOGRAFI loh tanpa kita sadari karena foto atau gambar-gambar merupakan salah satu komponen penting dalam membuat sebuah artikel di blog. Gambar dan foto yang bagus sangat mendukung agar tampilan artikel blog menjadi menarik untuk dibaca. Tapi, bagi yang suka membaca postingan blog saya, mohon maaf banget yaa bila kualitas gambarnya kurang bagus.

Kekurangan dari blogging yang saya rasakan adalah KADANG-KADANG ORANG TAK BISA MEMBACA EMOSI YANG HENDAK DITUNJUKKAN OLEH PENULIS karena namanya blog hanya berupa tulisan saja (meskipun kita bisa menaruh video di blog). Kadang-kadang orang hanya bisa menikmati tulisan yang kita tulis saja namun belum menangkap pesan atau emosi yang dirasakan oleh si penulis itu. Nah, kalau ini pinter-pinternya kita sebagai blogger bagaimana meramu kata-kata, kalimat, paragraf, hingga menjadi sebuah artikel blog yang bisa 'menyentuh' para pembacanya.

Kalau alat-alat yang diperlukan untuk blogging bisa dibilang simpel aja sih, lebih lengkapnya bisa dilihat di postingan blognya teman saya, Rhosa, mengenai Cara Membuat Konten Kreatif Untuk Blogmu. Topik yang bisa digunakan sebagai bahan blogpost sangat beraneka ragam, bahkan satu tema tulisan bisa dibuat berbagai macam "gaya" tulisan dan topik, selengkapnya bisa dibaca di blognya Kak Hanny Kusumawati di sini.

VLOGGING

Seperti yang sudah saya bilang bahwa vlogging itu lagi tren. Di youtube banyak banget yang mengunggah hasil karya berupa video jalan-jalan, tips dan tutorial make-up, video parodi, sampai video reaction mengenai suatu video yang viral seperti music video Awkarin ataupun Young Lex. Sepertinya banyak banget orang yang "berbondong-bondong" untuk menjadi vlogger karena "menjanjikan" bisa mendatangkan uang (sebenarnya blogging juga bisa gitu sih).

Sebenarnya, saya sempat bikin akun youtube channel dan beberapa kali ngevlog. Ceritanya bisa dibaca di sini. Waktu itu saya ngevlog gara-gara "keracunan" Naufal Noping semenjak saya nge-share skincare routine saya di snapchat. Lalu, saya sempat ngevlog beberapa video, tapi SEMUA VIDEONYA SUDAH SAYA HAPUS! Maafkan daku....


Anyway, dari beberapa kali ngevlog yang sekarang sudah saya hapus, saya menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan yang saya ketahui tentang vlogging. Kelebihannya adalah PENONTON BISA MEMBACA DAN MERASAKAN EMOSI JIWA YANG DIRASAKAN OLEH SANG VLOGGER karena video itu kan bentuknya audio visual, jadi tak hanya melihat videonya tapi juga mendengarkan apa yang vlogger katakan, tapi balik lagi ke cara si vlogger berinteraksi dengan penontonnya di Youtube karena harus pintar juga menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada penontonnya.

Kemudian, apalagi kalau berupa video tips dan tutorial PENONTON JADI LEBIH MUDAH MENIRU TUTORIAL DAN TIPS YANG DIBERIKAN SI VLOGGER, terutama para cewek nih yang suka banget lihat tutorial make-up.

Sekarang kan banyak banget artis-artis yang juga nge-vlog, keuntungan lainnya adalah PARA FANS BISA MENGENAL ARTIS IDOLANYA LEBIH DEKAT karena kebanyakan vlog para selebritis Indonesia adalah berupa vlog kegiatan mereka sehari-hari.

Kekurangan yang saya rasakan adalah MALES BANGET EDITING VIDEO, hahaha. Namun sebenarnya, saya juga sempat diajarin sama Naufal Noping mengenai editing video, tapi mungkin karena vlogging bukan passion saya jadi ya sudahlah saya memutuskan untuk tidak ngevlog lagi meskipun banyak teman-temanku yang request untuk vlogging lagi.

Perlengkapan yang digunakan untuk ngevlog sebenarnya hampir sama dengan ketika kamu ngeblog, hanya saja yang paling utama adalah KAMERA untuk mengambil video. Tak harus menggunakan go-pro ataupun kamera profesional, bahkan kamu bisa menggunakan smartphone untuk vlogging. Selain itu, kamu juga membutuhkan software untuk mengedit video vlog kamu. Katanya Naufal Noping sih, salah satunya bisa menggunakan Adobe Premier.

Untuk menentukan topik vlogging sendiri, sebenarnya hampir sama dengan menentukan tema untuk blogging, hanya saja menurutku ada topik yang "gak bisa" dipakai untuk vlogging, maksudku ada topik yang lebih enak dikemas dalam bentuk blogpost daripada video (semoga kalian mengerti maksudnya, hehehe)

BLOGGING VS VLOGGING, MENDING MANA?

Jawabanku, TERSERAH KALIAN SAJA, tergantung passion kalian lebih suka yang mana. Bagi para blogger, ada yang bilang bahwa vlogging merupakan salah satu penunjang blog kalian. Hmmm, bisa juga sih, apalagi vlog-nya mendukung artikel postingan blogmu, pasti artikel blogmu menjadi lebih menarik lagi.

Bagi kalian yang pengen "hijrah" dari blogging ke vlogging, MONGGO SAJA. Contohnya salah satu MUA (make up artist) yang sudah tak asing lagi bagi kalian, kak Lizzie Parra atau Kak Ichil. Dia memutuskan dari awalnya beauty blogger ke beauty vlogger karena kak Ichil suka sekali dengan mengedit video dan sering banget menjadi produser video ketika ia masih kuliah.

Kalau bagi saya pribadi, terus terang saya lebih nyaman NGEBLOG karena memang passion saya dan sudah hobi menulis sejak saya SD. Bagi kalian yang menginginkan aku ngevlog lagi, doakan aja yaa semoga saya bisa ngevlog lagi, hehehe.

Itu dia obrolan gak jelas saya mengenai perbandingan ngeblog dan ngevlog. Bagi kalian yang pengen ngobrol-ngobrol seputar ngeblog ataupun ngevlog, boleh banget loh share di kolom komentar!


Wassalaamu'alaikum!