(CERITA) CINTAKU UNTUK IBU
Assalaamu'alaikum!
Bagi saya, Ibu adalah salah satu 'hadiah terindah' yang diberikan Allah subhanahu wa ta'ala kepada saya sejak saya lahir. Ibu yang selalu merawat saya sejak kecil hingga alhamdulillah sampai sekarang dalam keadaan sehat. Beliau adalah Ibu Ir. Indah Handarini.
Bagi saya, Ibu adalah salah satu 'hadiah terindah' yang diberikan Allah subhanahu wa ta'ala kepada saya sejak saya lahir. Ibu yang selalu merawat saya sejak kecil hingga alhamdulillah sampai sekarang dalam keadaan sehat. Beliau adalah Ibu Ir. Indah Handarini.
(Hehehe, maafkan ya gakbisa bikin pembuka yang menyentuh kayak blogger-blogger lain, Intinya mau sharing mengenai Ibuku karena sepsial banget hari ini Hari Ibu)
Ir. Indah Handarini adalah seorang wanita yang merupakan istri dari dr.Wirasno, Sp.M dan dikaruniai 2 orang anak, yaitu dr. Gilang Sekarfitri dan Damar Gumilar. Ibu saya (dulunya) adalah wanita karir yang bekerja di P.A.S.A Jatiroto, Lumajang, sekarang sih sudah pensiun. Ibuku lahir di kota Batik, Pekalongan 13 Maret 1959. Ibuku adalah lulusan S1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Semarang. Namun akhirnya anak-anaknya mengikuti jejak Bapaknya, hehehe.
Ibu saya adalah orang yang sangat penyayang, perhatian terhadap Bapak, anak-anaknya, dan keluarga. Saya benar-benar merasakan kasih sayang Ibu sejak saya masih bayi hingga (alhamdulillah) sekarang.
Dulu waktu saya kecil, saya mengalami ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan keterlambatan bicara. Ibu saya rela cuti beberapa hari bahkan bekerja cuma sekitar 3 hari seminggu demi merawat saya hingga akhirnya saya bisa berbicara pada usia 3 tahun. Ibu saya ngikut merawat saya hingga ke Surabaya bahkan Yogyakarta.
Hingga saya dewasa saat ini dan apalagi Ibu saya sudah pensiun, Ibu saya orangnya 'asik' karena bisa menjadi teman curhat yang baik. Apalagi setiap ada masalah, depresi saya kambuh lagi, saya selalu menceritakan ke Ibu saya. Begitu pula dengan kakak saya. Bahkan, ketika saya lagi berantem dengan seseorang (yang kenal banget sama aku pasti sudah tahu siapa) itu saya juga cerita ke Ibu saya dan Ibu memberikan solusi yang baik. Ibu saya juga bisa dibilang hobi nonton berita atau acara infotainment jadi setiap kali ngobrol sama Ibu pasti ada obrolan yang menarik seperti gosip artis-artis terkini (hehe).
Saya juga suka sharing ke Ibu mengenai skincare terutama ketika saya sedang jerawatan parah waktu SMP dan SMA, nyoba produk-produk rekomendasi Ibu saya karena tipe kulit Ibu saya termasuk normal. (Gak bisa lanjutin untuk cerita yang ini, hehehehehe, maafkaaannnn!!!!)
Ibu bisa menjadi "fashion stylist" saya karena kadang-kadang Ibu mengomentari penampilanku seperti "kamu gak pantes pake baju itu" atau "jangan pakai celana yang ketat, keliatan kayak cewek" atau "kamu pantasnya pakai kemeja motif vertikal agar keliatan kurus" atau "kancingnya dibuka satu lagi, biar lehernya terlihat jenjang.". Bahkan sekarang karena saya sudah memiliki "style" tersendiri, Ibu saya hafal apa yang menjadi favorit saya, yaitu kemeja lengan panjang yang bisa digulung, kaos kerah polos, atau baju kombinasi. Saya juga sharing ke Ibu mengenai tipe atau motif baju yang pantas untuk seusia Ibu saya.
Daaannn yang paling penting, Ibu saya selalu mengingatkan saya untuk selalu menjaga Salat wajib dan salat sunnah yaitu Tahajud dan Dhuha, serta selalu mengaji setelah salat. Ibu saya juga suka melaksanakan salat sunnah bersama Bapak, dan itulah yang akhirnya 'menurun' pada saya dan Kakak saya, tapi biasanya kalau badan lagi kurang fit gak puasa sunnah sih, daripada batal puasa di tengah jalan kan yaa? Dan ibuku juga selalu mengingatkan untuk sedekah agar hidup makin berkah.
Beliau juga selalu mengingatkanku untuk selalu menjaga kesehatan dengan cara berolahraga, minum vitamin, dan makan makanan yang sehat. Apalagi berat badanku yang lagi melonjak, aku diminta ibuku untuk diet dan mengingatkan Kakakku yang sedanng hamil muda agar makan makanan yang bergizi agar tidak seperti Ibuku ketika hamil kakak dan aku yang selalu emesis (muntah-muntah) sehingga gak bisa makan apa-apa, namun akhirnya alhamdulillah bisa melahirkan kakak beradik yang lucu ini, Hehehe.
Hal yang selalu saya ingat mengenai ibu adalah setiap saya pulang kampung malam hari Ibu saya selalu membuatkan saya Teh Jahe hangat atau Wedang Jahe hangat kesukaan saya (dan keluarga).
Saya ingin mengucapkan....
Terima kasih Bu atas pengorbananmu selama ini, selalu merawat adek dan Mbak Lala. Udah merawat adek dari adek baru bisa ngomong baru umur 3 tahun, mengalami appendixitis hingga harus di appendectomy. Bahkan saat adek mengalami depresi selalu nemenin buat curhat, ke psikiatri.........
Beneran deh aku gak bisa ngomong apa-apa lagi karena saya sangat SAYANG SEKALI sama Ibu saya. Kalau ditanya seberapa bear cinta pada Ibu, jawabannya BESAR BANGET HINGGA TAK TERHINGGA, karena saya merasakan banget kasih Ibu sepanjang masa.
Saya ingin mengucapkan selamat hari Ibu bagi para Ibu dan Mahmud (mamah muda) di seluruh Indonesia. Semoga bisa menjadi para Ibu yang menginpirasi semua wanita di Indonesia.
Wassalaamu'alaikum!
Ir. Indah Handarini adalah seorang wanita yang merupakan istri dari dr.Wirasno, Sp.M dan dikaruniai 2 orang anak, yaitu dr. Gilang Sekarfitri dan Damar Gumilar. Ibu saya (dulunya) adalah wanita karir yang bekerja di P.A.S.A Jatiroto, Lumajang, sekarang sih sudah pensiun. Ibuku lahir di kota Batik, Pekalongan 13 Maret 1959. Ibuku adalah lulusan S1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Semarang. Namun akhirnya anak-anaknya mengikuti jejak Bapaknya, hehehe.
Ibu saya adalah orang yang sangat penyayang, perhatian terhadap Bapak, anak-anaknya, dan keluarga. Saya benar-benar merasakan kasih sayang Ibu sejak saya masih bayi hingga (alhamdulillah) sekarang.
Dulu waktu saya kecil, saya mengalami ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan keterlambatan bicara. Ibu saya rela cuti beberapa hari bahkan bekerja cuma sekitar 3 hari seminggu demi merawat saya hingga akhirnya saya bisa berbicara pada usia 3 tahun. Ibu saya ngikut merawat saya hingga ke Surabaya bahkan Yogyakarta.
Ibu saya ketika liburan ke B29
Saya juga suka sharing ke Ibu mengenai skincare terutama ketika saya sedang jerawatan parah waktu SMP dan SMA, nyoba produk-produk rekomendasi Ibu saya karena tipe kulit Ibu saya termasuk normal. (Gak bisa lanjutin untuk cerita yang ini, hehehehehe, maafkaaannnn!!!!)
Ibu bisa menjadi "fashion stylist" saya karena kadang-kadang Ibu mengomentari penampilanku seperti "kamu gak pantes pake baju itu" atau "jangan pakai celana yang ketat, keliatan kayak cewek" atau "kamu pantasnya pakai kemeja motif vertikal agar keliatan kurus" atau "kancingnya dibuka satu lagi, biar lehernya terlihat jenjang.". Bahkan sekarang karena saya sudah memiliki "style" tersendiri, Ibu saya hafal apa yang menjadi favorit saya, yaitu kemeja lengan panjang yang bisa digulung, kaos kerah polos, atau baju kombinasi. Saya juga sharing ke Ibu mengenai tipe atau motif baju yang pantas untuk seusia Ibu saya.
Daaannn yang paling penting, Ibu saya selalu mengingatkan saya untuk selalu menjaga Salat wajib dan salat sunnah yaitu Tahajud dan Dhuha, serta selalu mengaji setelah salat. Ibu saya juga suka melaksanakan salat sunnah bersama Bapak, dan itulah yang akhirnya 'menurun' pada saya dan Kakak saya, tapi biasanya kalau badan lagi kurang fit gak puasa sunnah sih, daripada batal puasa di tengah jalan kan yaa? Dan ibuku juga selalu mengingatkan untuk sedekah agar hidup makin berkah.
Saya bersama Ibu dan kakak ketika liburan ke Gumitir, Banyuwangi
Beliau juga selalu mengingatkanku untuk selalu menjaga kesehatan dengan cara berolahraga, minum vitamin, dan makan makanan yang sehat. Apalagi berat badanku yang lagi melonjak, aku diminta ibuku untuk diet dan mengingatkan Kakakku yang sedanng hamil muda agar makan makanan yang bergizi agar tidak seperti Ibuku ketika hamil kakak dan aku yang selalu emesis (muntah-muntah) sehingga gak bisa makan apa-apa, namun akhirnya alhamdulillah bisa melahirkan kakak beradik yang lucu ini, Hehehe.
Hal yang selalu saya ingat mengenai ibu adalah setiap saya pulang kampung malam hari Ibu saya selalu membuatkan saya Teh Jahe hangat atau Wedang Jahe hangat kesukaan saya (dan keluarga).
Saya ingin mengucapkan....
Terima kasih Bu atas pengorbananmu selama ini, selalu merawat adek dan Mbak Lala. Udah merawat adek dari adek baru bisa ngomong baru umur 3 tahun, mengalami appendixitis hingga harus di appendectomy. Bahkan saat adek mengalami depresi selalu nemenin buat curhat, ke psikiatri.........
Beneran deh aku gak bisa ngomong apa-apa lagi karena saya sangat SAYANG SEKALI sama Ibu saya. Kalau ditanya seberapa bear cinta pada Ibu, jawabannya BESAR BANGET HINGGA TAK TERHINGGA, karena saya merasakan banget kasih Ibu sepanjang masa.
Saya ingin mengucapkan selamat hari Ibu bagi para Ibu dan Mahmud (mamah muda) di seluruh Indonesia. Semoga bisa menjadi para Ibu yang menginpirasi semua wanita di Indonesia.
Wassalaamu'alaikum!
0 komentar