WHEN I WERE IN LAWANG
Assalaamu'alaikum, Good Readers!
Postingan kali ini aku pengen cerita-cerita nih ke kalian semua tentang pengalamanku magang sebagai dokter muda di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat, Lawang, Malang. Kenapa aku magang di sana? Awalnya, sekarang aku magang di stase/departemen Jiwa, nah siklusnya di departemen Jiwa itu 5 minggu, dibagi menjadi 2 minggu magang di RSAL dr.Ramelan, Surabaya, 2 minggu selanjutnya di rumah sakit jejaring (selain di Lawang, bisa juga di RS Bhayangkara, Surabaya tergantung masing-masing orang dapet 'jatah' yang mana; kebetulan aku jatahnya di RSJ Lawang), dan 1 minggu selanjutnya digunakan untuk ujian akhir stase di RSAL Surabaya. Aku magang di sana sekitar 10 hari mulai tanggal 20-2 Juni 2016. Yuk, ikuti ceritaku!
Perjalanan dimulai dari aku
berangkat bareng 2 temanku (sayangnya gak mau disebut namanya) naik mobilnya
temanku. Perjalanan dari Sidoarjo (karena ngumpul di rumah temanku) ke Lawang
memakan waktu sekitar 2 jam. Sessampainya di sana, teman-temanku yang lain udah
datang juga. Setelah itu, dilakukan pembagian kamar di Asrama Gadjah Mada yang
mana sekamar itu diiisi 4 orang. Lalu, aku mulai meletakkan barang bawaan ke
kamarku dan mulai beres-beres yang rapi deh! Tak lupa sore harinya, aku dan
teman-temanku keliling sekitar rumah sakit untuk orientasi ruangan-ruangan di
RSJ dr.Radjiman Wediodiningrat, Lawang.
Hari Senin, 20 Juni 2016, hari
itu diawali dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh dokter, staf, dan
pegawai RSJ Lawang, serta mahasiswa praktikan yang terdiri dari perawat muda
dan dokter muda. Setelah itu, aku menuju ruang belajar untuk diberi pengarahan
oleh Kepala Bakordik (aku lupa panjangannya apa) mengenai aturan selama di RSJ
Lawang, serta pretest.
Lalu, mulai deh pembagian jadwal jaga ruangan dan jaga IGD. Kalau jaga IGD itu
masing-masing orang harus dapat jatah 2 kali aja. Kebetulan aku mendapat jatah
jaga IGD pada hari Kamis, 23 Juni 2016 dan Minggu, 26 Juni 2016.
Kegiatanku selama di RSJ dr.
Radjiman Wediodiningrat, Lawang, Malang, yaaa gak jauh beda dari anak koas pada
umumnya, kuliah dari dokter kalau ada waktu, jaga ruangan, follow-up pasien, laporan jaga, jaga IGD
sesuai jadwal, kemudian ujian responsi, dan ujian praktek Mini-CeX dan DOPS. Seharusnya, kami DM FKUHT
mendapatkan kesempatan belajar di poliklinik, sayangnya, berhubung cuma 10 hari
gak 2 minggu full, jadi
gak bisa ada kesempatan belajar di poliklinik. Ya sudahlah, gak pa pa kok,
hehehe.
Banyak hal yang aku dapatkan
selama di sana, selain dapat mendapatkan ilmu mengenai berbagai pasien gangguan
jiwa dengan berbagai gejala, di sana aku juga berkenalan dengan DM FKUKWMs
(Widya Mandala Surabaya) dan FKUWKS (Wijaya Kusuma Surabaya), juga berkenalan
dengan perawat-perawat muda di sana dan dari berbagai daerah, ada yang dari
Jombang, Mojokerto, bahkan ada yang dari luar Jawa (kalo gak salah sih..). Hal
yang paling bikin 'kaget' menurutku adalah "Bertahan di Kala
Sendirian", maksudnya saya muslim sendirian diantara temen-temenku dari
FKUHT yang magang di RSJ Lawang. Jadi, aku sahur, buka puasa, sampe tarawih di
kamar sendirian. Tapi, alhamdulillah, mereka semua care banget, malahan mereka nawarin ke aku kalau mau beli makan buat
buka puasa nanti, sampe diajak ke restoran mewah yang dekat dari rumah sakit
buat buka puasa bersama.
Ngomong-ngomong soal pasien
disana, yang namanya pasien RSJ pasti isi pasien rawat inapnya yang mengalami
gangguan jiwa (ya iyalah!), tapi RSJ Lawang ini juga melayani pasien umum, kok!
Pasien gangguan jiwanya macam-macam, mulai dari skizofrenia (itu paling
banyak), gangguan depresi, GMO (gangguan mental organik), dan lain-lainnya.
Pasiennya yaa lucu-lucu juga, hihihi. Kalau mendengar ceritanya temanku,
terutama yang cewek-cewek itu sering banget digodain sama pasien lelaki
gangguan jiwa, sampe ada yang patah hati banget loh pas liat kenyataan kalau
temanku sudah punya pacar, hahaha (pasien gangguan jiwa masih manusia, kok!
Masih bisa merasakan patah hati, hihi).
Nah, kalo masalah jaga IGD, jujur
ini baru pertama kali aku jaga IGD DIMANAPUN. Ya, baru pertama kali, apalagi
langsung shift malam. Nunggu pasien buat bahan ujian responsi, yang
ditunggu-tunggu taunya pasien umum, nganggur gak karuan kalo gak ada pasien,
tidur di kursi yang 'memaksakan diri' untuk nyaman supaya bisa tidur nyenyak,
pas lagi ngantuk-ngantuknya ada pasien datang, pasti para dokter-dokter pernah
mengalami masa-masa kayak gini kalau lagi jaga di IGD (bahkan sampe sekarang
mungkin..). Yang paling seru saat aku jaga IGD adalah mencoba ambil darah,
nyuntik obat, dan wawancara pasien yang lagi gaduh gelisah (marah-marah gak
jelas, sampe pasiennya ada yang ngajakin berantem; atau pasien marah-marah,
tapi ngocehnya minta ampuuunnnn), karena mau nyetop marah-marahnya mereka itu
susah, apalagi khawatirnya pasien tidak mau diwawancara dengan kondisi seperti
itu. Jadi, kita harus sabar ngadepin pasien
yang kayak gitu.
Hmmm, selain aku bahas
kegiatan-kegiatanku selama di RSJ, ada hal yang bikin aku ‘tersadarkan’ saat
aku bertemu dr. Amalia yang saat itu menjadi dosen pembimbingku untuk responsi. Saat ujian, aku diuji oleh psikiater dr. Wini Agus, SpKJ. Selama ujian, dr. Wini Agus menanyakan padaku beberapa pertanyaan seputar kesehatan jiwa, mulai dari penyakit-penyakit, diagnosisnya, sampai pengobatannya. Alhamdulillah, semua kujalani dengan lancar, walaupun selama ujian selalu tegang, gugup, cemas, yaaaa "sindrom" orang mau ujian lah yaa. Alhamdulillah juga, dapat nilai 70 sih, hehe, tapi itu termasuk lulus kok, hehehe, emang dokter psikiaternya kalo ngasih nilai baik banget. Terima kasih ya, dr. Wini Agus, Sp.KJ! Hihihi. Setelah ujian, aku diminta dr. Amalia untuk ngobrol-ngobrol sebentar sekitar 5 menit. Obrolan 5 menit itu digunakan untuk mengevaluasi hasil performance selama aku ujian tadi dan ada beberapa obrolan yang justru membuatku diingatkan sama beliau mengenai beberapa hal yang justru sangat inspiratif dan membuka mata hati kita.
Akhirnya, semua tugas telah usai dan urusan administrasi telah selesai dipenuhi. Kini saatnya kembali ke Surabaya.
Sekian aja cerita pengalaman aku selama berada di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat, Lawang, Malang. Selanjutnya, aku mau ngasih foto-foto dari dokumentasi temanku selama berada di RSJ Lawang. Terima kasih buat yang baca blog ini. See you on my next post!
Wassalaamu'alaikum!
2 komentar
Assalamu'alaikum Kak,
BalasHapusPerkenalkan, aku Wildan. Aku salah satu pembaca blog kakak.
Gini kak, aku lagi riset buat bikin karakter (novel) seorang dokter muda. Nah aku perlu cari cerita-cerita soal pengalaman KOAS (sedetil mungkin). Kalau boleh, bisa ngga aku tanya-tanya ke kakak?
Sebelumnya makasih kak atas jawabannya.
Wa'alaykumussalaam. Boleh banget, silahkan!
Hapus